Menulis Ilmiah: Wajib Menggunakan Manajemen Referensi

Penulisan ilmiah dilakukan dengan berdasarkan sumber kepustakaan. Seluruh sumber yang digunakan perlu dikutip di dalam naskah tulisan dan kemudian sumber yang dikutip tersebut dicantumkan sebagai daftar pustaka. Pengutipan sumber dalam tulisan dan pencantumannya dalam daftar pustaka disebut gaya sitasi. Orang pada umumnya menganggap bahwa sitasi dapat dilakukan semaunya. Banyak juga orang yang menganggap bahwa selama ini mereka telah melakukan sitasi dengan benar. Padahal  tidak selamanya demikian. Sitasi harus dilakukan dengan menggunakan gaya tertentu yang dikenal sebagai gaya sitasi (citation style).

Suatu sitasi (citation) atau bibliographic citation adalah suatu rujukan kepada buku, artikel, halaman web, atau produk-produk hasil penerbitan lainnya yang memberikan cukup rincian untuk mengidentifikasi produk penerbitan itu secara unik. Tulisan-tulisan atau ceramah yang tidak diterbitkan seperti kertas kerja (working paper) dan komunikasi pribadi (personal communication) juga kadang-kadang disitasi (cited). Sitasi digunakan dalam karya-karya ilmiah untuk memberikan kredit atau pengakuan dari adanya pengaruh karya sebelumnya, atau merujuk kepada yang mempunyai kewenangan keilmuan.

Sitasi memungkinkan pembaca menilai apa yang diujikan sekarang dengan melihat karya-karya sebelumnya. Para penulis sering kali terlibat langsung dalam pengujian ini dan menerangkan mengapa mereka sepaham atau bahkan tidak sepaham dengan pandangan-pandangan sebelumnya. Idealnya sumber-sumber sitasi bersifat primer (tangan pertama) dan mutakhir.

Ada beberapa jenis sitasi, seperti scientific citation, legal citation, theological citation, hukum paten, dan hukum hak cipta, tetapi kita akan membatasi bahasan pada scientific citation saja. Posisi sitasi yang paling lazim adalah bibliografi atau daftar pustaka pada akhir artikel, tetapi posisi citation dapat juga dalam body text (parenthetical citation), pada  bagian bawah halaman (footnotes), pada akhir dokumen (endnotes), pada halaman atau seksi khusus yang diberi judul ‘Works Cited,’ atau dalam halaman khusus yang diberi judul ‘Daftar Acuan/ list of reference.

Terdapat beberapa gaya sitasi yang dibuat dan diterbitkan oleh berbagai asosiasi atau individu yang digunakan oleh para penulis. Kita harus memilih dan menggunakan salah satu gaya tersebut secara konsisten. Beberapa dari gaya sitasi yang umum digunakan antara lain:

  1. APA (American Psychological Association) untuk bidang psikologi, pendidikan, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
  2. MLA (Modern Language Association) untuk bidang kesusatraan, literatur, seni, dan humaniora.
  3. AMA (American Medical Association),  untuk bidang kedokteran, kesehatan, dan ilmu-ilmu biologi.
  4. Turabian (umum digunakan oleh mahasiswa untuk segala macam subyek).
  5. Chicago (umum digunakan dalam  berbagai subyek di dunia ‘nyata’ seperti buku, majalah, surat kabar, dan penerbitan-penerbitan lain yang bukan penerbitan ilmiah).
  6. NLM (National Library of Medicine).
  7. ACS (American Chemical Society).
  8. APSA (American Political Science Association), untuk ilmu politik.
  9. CBE (Council of Biology Editors).
  10. IEEE style.
  11. ASA (American Sociological Association).
  12. Columbia style.
  13. MHRA (Modern Humanities Research Association).

Sitasi kini dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan program aplikasi komputer yang dirancang khusus untuk tujuan tersebut. Program komersial berbayar yang paling luas digunakan untuk tujuan tersebut adalah EndNote. Program alternatif yang dapat diunduh dan digunakan secara gratis adalah Zotero dan Mendeley.

Tutorial Manajemen Referensi dengan Mendeley: https://www.youtube.com/watch?v=JJKKZUZgOjw&t=930s

Sumber Gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *